CloudHospital

Tanggal Pembaruan Terakhir: 11-Mar-2024

Ditinjau Secara Medis Oleh

Ditinjau secara medis oleh

Dr. Lavrinenko Oleg

Ditinjau secara medis oleh

Dr. Hakkou Karima

Ditulis Awalnya dalam Bahasa Inggris

Apakah Diet Ketogenik memengaruhi Kolesterol?

    Obesitas adalah risiko kesehatan global yang serius, dengan tingkat kematian orang dewasa mencapai 2,8 juta per tahun. Obesitas, yang biasanya merupakan akibat dari gaya hidup yang tidak sehat dan kebiasaan makan yang buruk, berkaitan dengan sebagian besar penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Tata boga yang dirancang dengan tepat untuk menurunkan berat badan dapat membantu dalam pengelolaan peningkatan obesitas.

    Diet ketogenik yang sangat rendah karbohidrat dan tinggi lemak telah terbukti sangat efektif untuk pengurangan berat badan yang cepat. Diet ketogenik adalah diet yang rendah karbohidrat, tinggi lemak, dan cukup protein yang digunakan untuk mengobati anak-anak dengan epilepsi yang sulit dikendalikan (refraktori). Diet rendah karbohidrat dan ketogenik cukup populer di seluruh dunia.

    Diet ketogenik kembali populer. Ketosis nutrisi umumnya dicapai dengan membatasi konsumsi karbohidrat hingga kurang dari 20-50 g per hari, namun ada pengecualian. Asupan rendah karbohidrat dari diet ini umumnya dikompensasi oleh kandungan lemak yang tinggi, sedangkan proteinnya wajar. Alhasil, istilah "rendah karbohidrat tinggi lemak" (LCHF) lebih cocok di bawah prosedur isokalori.

     

    Kandungan Diet Ketogenik