CloudHospital

Tanggal terakhir diperbarui: 11-Mar-2024

Ditinjau Secara Medis Oleh

Ditinjau secara medis oleh

Dr. Lavrinenko Oleg

Ditinjau secara medis oleh

Dr. Hakkou Karima

Awalnya Ditulis dalam bahasa Inggris

Radang Tenggorokan

    Apa itu infeksi radang tenggorokan?

    Radang tenggorokan adalah infeksi bakteri yang ditandai dengan rasa sakit dan peradangan di tenggorokan. Infeksi ini disebabkan oleh kelompok bakteri Streptococcus tipe A (GAS). Anak-anak dan orang dewasa dari segala usia bisa mengalami radang tenggorokan. Namun, hal ini lebih sering terjadi pada anak-anak berusia antara 5 hingga 15 tahun. Infeksi ini dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui batuk dan bersin.

    Radang tenggorokan dapat menyebabkan berbagai komplikasi apabila tidak diobati, termasuk demam rematik dan peradangan ginjal. Demam rematik menyebabkan rasa sakit dan radang pada sendi, bentuk ruam tertentu, dan juga kerusakan pada katup jantung. Oleh karena itu, jika Anda atau anak Anda mengalami tanda-tanda dan gejala yang mungkin mengindikasikan radang tenggorokan, Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

     

    Epidemiologi

    Streptococcus tipe A adalah bakteri paling umum penyebab faringitis pada anak-anak dan remaja. Puncaknya adalah pada saat musim dingin dan awal musim semi. Faringitis akibat GAS juga lebih berpotensi terjadi pada anak-anak usia sekolah atau mereka yang memiliki hubungan dekat dengan anak-anak usia sekolah.

    Biasanya, kejadian ini meningkat pada saat masa kanak-kanak hingga remaja, terhitung setengah dari seluruh kejadian di setiap tahunnya. Meskipun banyak kasus faringitis yang terjadi setiap tahunnya, sebagian besar kasus ini disebabkan oleh virus dan dapat sembuh sendiri. Meskipun begitu, Streptococcus tipe A (GAS) adalah sumber bakteri paling umum penyebab faringitis akut. Penyakit ini menyumbang sebanyak 5%-15% terhitung dari semua kasus yang menimpa usia dewasa dan 20% -30% dari semua kasus usia anak-anak.

     

    Masa Inkubasi Radang Tenggorokan

    Durasi inkubasi radang tenggorokan biasanya dua hingga lima hari. Hal ini menunjukkan bahwa dibutuhkan rata-rata tiga hari sejak Anda terinfeksi bakteri hingga bergejala.

    Radang tenggorokan akan hilang dengan sendirinya baik dengan atau tanpa konsumsi obat. Biasanya, radang berlangsung selama tiga hingga tujuh hari. Jika Anda diberi antibiotik, gejalanya akan membaik dalam satu atau dua hari. Oleh karena itu, Anda tidak akan dianggap menularkan setelah 24 jam pemberian obat dosis pertama.

    Jika Anda tidak menerima perawatan apa pun, Anda berpotensi menularkan sejak terkena bakteri sampai dengan hilangnya geala. Menurut beberapa penelitian, infektivitas berlangsung hingga seminggu sesudahnya.

     

    Penyebab radang tenggorokan

    Penyebab yang mendasari radang tenggorokan adalah infeksi dari bakteri streptococcus pyogenes, yang juga disebut streptococcus tipe A atau GAS. Seseorang bisa terinfeksi melalui hidung, mulut, atau paparan bakteri pada mata.

     

    Faktor Risiko Radang Tenggorokan

    Faktor risiko utama yang dapat meningkatkan kemungkinan tertular radang tenggorokan meliputi;

    • Usia: Penderita radang tenggorokan yang paling umum adalah anak-anak berusia 5 hingga 15 tahun. Namun, bayi yang lebih muda juga dapat terkena infeksi, meskipun jarang terjadi dan berhubungan dengan tanda-tanda atipikal.
    • Musim tahunan: Terlepas dari kenyataan bahwa radang tenggorokan dapat menyerang kapan saja, penyakit ini paling sering terjadi selama musim dingin atau awal musim semi. Selain itu, bakteri radang tenggorokan akan berkembang dalam situasi di mana sejumlah besar orang berada pada jarak dekat.
    • Paparan polusi dan asap: Jika Anda merokok atau terpapar asap rokok orang lain, partikel cenderung mengiritasi tenggorokan atau saluran udara. Hal ini membuat tenggorokan rentan terhadap infeksi radang dan virus. Polusi udara juga memiliki kemampuan untuk melakukan hal yang sama.
    • Kebersihan: Saat membahas tentang infeksi radang tenggorokan, kebersihan adalah faktor utama. Ketika anak-anak batuk, mereka bisa saja menggunakan tangan atau menggosok hidung apabila tidak ada tisu. Menurut penelitian, S. pyogenes dapat bertahan hingga tiga jam di permukaan tangan. Anda juga harus berhenti berbagi minuman, makanan, atau peralatan. Selain itu, berciuman juga tidak dianjurkan selama terinfeksi karena jelas berisiko.
    • Kontak dekat: Dekatnya jarak mengakibatkan infeksi lebih mudah untuk menyebar dari satu orang ke orang lain. Hal ini umum terjadi di sekolah dan pusat penitipan anak. Selain itu, individu yang tinggal di sekitar penderita radang tenggorokan juga lebih mudah untuk tertular.

     

    Gejala radang tenggorokan

    Tanda-tanda dan gejala radang tenggorokan cenderung bervariasi pada setiap orangnya. Biasanya gejala berupa sakit tenggorokan. Namun, tidak semua orang yang menderita radang tenggorokan mengalami sakit tenggorokan, terutama saat awal infeksi. Beberapa gejala umum radang tenggorokan adalah;

    • Nyeri di perut, terutama pada anak-anak
    • Napas dan mulut yang terasa tidak enak
    • Sulit menelan
    • Gejala flu, termasuk demam, kelelahan, sakit kepala, rasa sakit, batuk, dan nyeri
    • Mual dan kehilangan nafsu makan
    • Iritasi tenggorokan
    • Pembengkakan kelenjar getah bening atau kelenjar di sekitar leher
    • Amandel dan tenggorokan yang bengkak dan terlihat seperti buah ceri merah
    • Terdapat kantong nanah atau bercak putih pada amandel
    • Perkembangan ruam radang tenggorokan

     

    Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan hal-hal berikut:

    • Demam
    • Tonsillopharyngeal erythema (infeksi tonsil/amandel)
    • Eksudat (tidak rata dan terpisah)
    • Uvula bengkak, merah, dan besar
    • Limfadenopati (kelenjar serviks lunak)
    • Petechiae (ruam/bintik-bintik kecil) di langit-langit mulut
    • Ruam scarlatiniform/demam scarlet (pertanda ini umumnya muncul saat dua hari pertama gejala dan ditandai dengan ruam tipis, tidak pudar, dan bercak kemerahan halus. Seringkali leher menjadi bagian pertama yang terasa sakit. Kemudian penyakit ini berkembang ke seluruh batang tubuh dan anggota badan lainnya. Bersamaan dengan munculnya ruam seringkali terjadi proses deskuamasi pada daerah yang terkena, biasanya dalam waktu 3-4 hari.)

    Sebagian besar tanda-tanda dan gejala tersebut mungkin terjadi pada Anda atau anak Anda. Hal ini biasanya mengindikasikan radang tenggorokan. Infeksi virus dan penyakit lainnya juga dapat menjadi sumber dari tanda dan gejala ini. Maka dari itu, penting untuk meminta dokter menjalankan beberapa tes guna menentukan kondisi sebenarnya. Bisa jadi Anda melakukan kontak dengan seseorang yang menderita radang tetapi tidak menunjukkan adanya tanda-tanda.

     

    Apakah radang tenggorokan menular?

    Radang tenggorokan menular. Selain bersin dan batuk, infeksi dapat menyebar apabila Anda berbagi makanan dan minuman dengan orang yang sakit. Anda juga dapat tertular radang tenggorokan dengan menggosok hidung, mata, atau mulut setelah bersentuhan dengan benda yang terinfeksi bakteri radang tipe A, misalnya, keran atau gagang pintu.

     

    Diagnosis Radang Tenggorokan

    Jika Anda mengalami gejala radang tenggorokan atau merasa memiliki gangguan tersebut, dokter akan memulai dengan melakukan tes fisik. Tes fisik dimulai dengan memeriksa tenggorokan dan mencari tanda-tanda peradangan. Hal ini juga termasuk memeriksa leher, apakah ada pembengkakan kelenjar getah bening, dan bertanya tentang gejala terkait lainnya yang mungkin Anda alami.

    Karena banyaknya tanda-tanda dan gejala yang terlihat pada faringitis bakteri dan virus, serta ketidakakuratan penyedia medis dalam membedakan faringitis GAS dari penyebab lain, dianjurkan untuk melakukan konfirmasi uji bakteri pada semua kasus, kecuali jika sumber virus sudah jelas.

    Tes diagnostik tidak disarankan pada anak-anak di bawah usia tiga tahun karena faringitis GAS dan demam rematik akut jarang terjadi pada rentang usia ini. Anak-anak di bawah usia tiga tahun yang memiliki faktor risiko seperti saudara kandung dengan faringitis GAS, dapat melakukan pemeriksaan.

    Jika dokter menemukan gejala yang mungkin mengindikasikan infeksi, maka akan dilakukan lebih banyak tes diagnosis radang tenggorokan tambahan seperti;

    • Tes antigen cepat

    Tes ini bertujuan untuk menentukan apakah sakit tenggorokan disebabkan oleh infeksi radang atau jenis kuman maupun bakteri yang berbeda. Tes dilakukan dengan menggunakan penyeka radang tenggorokan berupa kapas seka panjang untuk mendapatkan sampel. Kemudian sampel dibawa ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut terkait ciri-ciri bakteri.

    Tes antigen cepat adalah prosedur yang relatif singkat dan membutuhkan waktu sekitar lima menit. Jika hasilnya negatif dan dokter masih mencurigai adanya radang tenggorokan, tes tambahan dapat dilakukan.

    • Kultur tenggorokan

    Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara menggosok swab steril di bagian belakang amandel dan tenggorokan untuk mendapatkan sampel sekresi kecil. Prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit tetapi dapat membuat tersedak satu kali. Sampel yang diperoleh kemudian dibawa ke laboratorium untuk pemeriksaan terkait adanya bakteri. Namun, diperlukan waktu hingga dua hari untuk mendapatkan hasil.

    • Tes molekuler (RRC atau reaksi berantai polimerase)

    Prosedur ini dilakukan dengan menyeka tenggorokan untuk mendapatkan sampel pemeriksaan. Meskipun tidak secepat tes antigen, prosedur ini memberikan hasil yang akurat dan tidak lagi diperlukan pengujian tambahan.

     

    Pengobatan Radang Tenggorokan

    Tujuan utama dari pengobatan faringitis GAS adalah untuk mengurangi durasi dan intensitas gejala pasien, untuk menghindari akibat langsung maupun yang akan ditimbulkan, dan untuk mencegah penyebaran infeksi pada orang lain.

    Pilihan pengobatan radang tenggorokan yang tersedia bertujuan untuk menyembuhkan tenggorokan dan mengurangi gejala. Selain itu juga mencegah penyebaran dan menghindari berbagai komplikasi. Bentuk pengobatannya berupa obat radang tenggorokan seperti;

    • Antibiotik

    Jika hasilnya menunjukkan bahwa Anda atau anak Anda menderita radang tenggorokan, kemungkinan besar dokter akan merekomendasikan antibiotik oral. Ini dilakukan karena radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri. Dengan demikian, antibiotik dapat membantu meminimalkan durasi dan intensitas gejala radang tenggorokan. Selain itu, antibiotik juga membatasi risiko komplikasi dan kemungkinan penyebaran infeksi kepada orang lain apabila diberikan dalam waktu 48 jam sejak awal penyakit.

    Sangat penting bagi Anda mengonsumsi antibiotik yang diresepkan untuk memastikan hilangnya infeksi secara total. Namun, setelah gejala membaik, beberapa orang memutuskan untuk berhenti minum obat, yang mana hal ini dapat menyebabkan kekambuhan. Ketika ini terjadi, gejalanya cenderung muncul kembali. Hal ini juga meningkatkan risiko komplikasi parah, termasuk peradangan ginjal dan demam rematik.

    Dengan pengobatan ini, pasien akan mulai merasa lebih baik setelah satu atau dua hari. Anda harus tetap menghubungi dokter jika tidak ada kemajuan setelah 48 jam meminum antibiotik.

    1. Karena biayanya yang rendah dan profil efek samping minimal, penisilin atau amoksisilin harus digunakan untuk mengobati faringitis GAS. Penisilin dapat diberikan kepada anak-anak dalam dosis 250 mg dua atau tiga kali per hari, dan orang dewasa dalam dosis 250 mg empat kali per hari.
    2. Jika dokter atau pasien lebih memilih strategi intramuskular untuk terapi penisilin, benzathine penisilin G dapat diberikan sebagai dosis tunggal sebanyak 600.000 unit jika pasien memiliki berat kurang dari 27 kg, dan 1,2 juta U jika pasien memiliki berat lebih dari atau sama dengan 27 kg.
    3. Jika amoksisilin diresepkan, dosisnya mungkin 50 mg/kg sekali sehari dengan maksimum 1000 mg per dosis atau 25 mg/kg dua kali sehari dengan maksimum 500 mg per perawatan. Sebanyak 10 hari terapi harus diselesaikan dengan penisilin atau amoksisilin oral.

    Setelah terapi antibiotik, pasien mungkin mengalami penurunan gejala dalam satu sampai tiga hari dan dapat kembali bekerja atau sekolah setelah 24 jam. Dalam tes penyembuhan tidak disarankan mengikuti kursus terapi kecuali pasien memiliki riwayat demam rematik parah atau komplikasi GAS lainnya.

    Sama halnya dengan profilaksis pasca-paparan. Ini tidak disarankan kecuali pasien memiliki riwayat demam rematik parah selama wabah komplikasi non-suportif, atau ketika infeksi GAS ditemukan di rumah dan terjadi kontak dekat sehari-hari. Kebersihan tangan yang terjaga sangat penting untuk mencegah penyakit dan menghambat perkembangan penyakit pada jarak dekat.

     

    • Obat pereda sakit

    Dokter juga dapat menyarankan obat penghilang rasa sakit yang dijual dengan bebas seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB) atau asetaminofen, termasuk Tylenol, untuk mengurangi sakit tenggorokan dan demam.

    Dalam memberikan aspirin kepada anak-anak dan remaja harus tetap berhati-hati. Di sisi lain, anak-anak dan remaja yang sedang mengalami proses penyembuhan dari cacar air atau gejala seperti flu tidak boleh mengonsumsi aspirin. Sebenarnya hal ini di luar fakta bahwa aspirin telah disetujui untuk digunakan di kalangan anak-anak berusia di atas tiga tahun. Namun, aspirin dihubungkan dengan sindrom Reye, yang merupakan kondisi fatal dan jarang ditemukan tetapi bisa saja terjadi pada anak-anak.

     

    • Bedah

    Operasi bedah untuk mengangkat amandel dapat dilakukan pada orang dengan radang tenggorokan kronis dan berulang. Namun, operasi ini dapat mengakibatkan beberapa komplikasi pada sejumlah pasien, seperti pendarahan selama atau setelah prosedur. Selain itu, sakit tenggorokan dan kesulitan saat makan adalah permasalahan umum yang terjadi pada hari-hari pertama setelah operasi. Biasanya dibutuhkan sekitar dua sampai tiga minggu untuk pulih sepenuhnya.

     

    Pengobatan Rumahan untuk Radang Tenggorokan

    3-Strep-Throat-65b1c234-2ce5-447c-9eb2-f3ccef1e44bb.jpg

    Selain antibiotik, berbagai pengobatan rumahan untuk radang tenggorokan telah terbukti membantu meringankan gejala. Pengobatan meliputi;

    Beristirahat dengan cukup: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup karena hal ini membantu kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi. Jika didiagnosis dengan radang tenggorokan, tetaplah berada di rumah. Apabila anak Anda sedang sakit, ia harus tetap di rumah sampai demam turun dan merasa lebih baik. Minumlah antibiotik setidaknya setiap 24 jam.

    Banyak minum air: Hal ini dapat membantu tenggorokan yang sakit agar tetap basah, juga sebagai pelumas setiap saat. Dengan ini, menelan menjadi lebih mudah dan bisa mencegah dehidrasi.

    Berkumur dengan air hangat yang diberi garam: Melakukan cara ini berulang kali dan setiap hari dapat membantu meringankan sakit tenggorokan pada anak-anak dan orang dewasa. Dalam 8 ons (237 mililiter) atau segelas besar air hangat, tambahkan 1/4 sendok teh atau 1,5 gram garam meja, kemudian aduk rata. Pastikan anak Anda mengerti jika setelah berkumur ia harus memuntahkan cairan dan tidak menelannya.

    Madu: Madu dapat membantu menenangkan rasa sakit dan meredakan sakit tenggorokan. Namun, madu tidak boleh diberikan kepada anak-anak di bawah usia 12 bulan.

    Konsumsi makanan yang lembut: Sup, kaldu, saus apel, kentang tumbuk, sereal yang dimasak, buah-buahan lunak, telur yang dimasak dengan lembut, dan yogurt adalah contoh makanan yang mudah ditelan. Anda juga bisa menghaluskan makanan dengan blender agar lebih mudah dicerna. Yogurt beku, es krim buah, dan buah beku adalah contoh makanan dingin yang bisa menenangkan atau meredakan. Anda wajib menghindari makanan pedas dan asam, termasuk jus jeruk.

    Menghindari dan menjauhi penyebab iritasi: Asap rokok dapat menyebabkan iritasi pada sakit tenggorokan dan meningkatkan risiko infeksi seperti radang amandel. Menghirup bau cat serta produk pembersih dapat mengiritasi tenggorokan dan paru-paru; Oleh karena itu Anda harus menjauhinya.

    Menggunakan humidifier: Menjaga kelembaban udara dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan. Anda dapat memilih humidifier kabut dingin dan membersihkannya secara teratur. Pembersihan perlu dilakukan karena beberapa humidifier dapat menyimpan jamur dan bakteri. Obat semprot hidung juga dapat membantu menjaga selaput lendir tetap lembab.

     

    Kemungkinan Komplikasi Radang Tenggorokan

    Sebagian besar pasien radang tenggorokan dapat pulih saat berada di rumah dan mengonsumsi antibiotik sesuai dengan anjuran. Selain itu, juga menerapkan langkah-langkah dalam meringankan gejala dan memperkuat kekebalan tubuh sebaik mungkin untuk mengurangi risiko komplikasi. Tetapi, bagi beberapa anak dan orang dewasa, radang tenggorokan dapat menyebabkan komplikasi parah dan mengancam jiwa. Komplikasi radang tenggorokan ini dapat mencakup hal-hal berikut;

    • Glomerulonefritis akut; adalah peradangan ginjal yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal serta gagal ginjal
    • Demam rematik
    • Peradangan kelenjar getah bening (cervical adenitis)
    • Sinusitis
    • Infeksi di telinga tengah (otitis media)
    • Munculnya nanah pada amandel (abses peritonsil)
    • Penyakit jantung rematik
    • Demam scarlet

     

    Demam rematik akut

    Umumnya, penyakit ini akan muncul dalam 2-4 minggu setelah serangan faringitis. Penggunaan antibiotik yang tepat selama 9 hari setelah berkembangnya gejala faring mampu mencegah munculnya penyakit ini. Peradangan otot jantung (karditis), peradangan sendi tubuh (poliartritis), gangguan sistem gerak tubuh (chorea), ruam kemerahan pada tubuh (eritema marginatum), dan nodul subkutan/benjolan adalah gejala yang paling umum dari demam rematik akut.

    Demam, nyeri sendi tubuh (poliartralgia), peningkatan jumlah leukosit, tingkat sedimentasi eritrosit yang tinggi, dan interval P-R yang berkepanjangan termasuk kriteria kecil. Konsekuensi kejadian infeksi endemik saat ini tidak jelas, namun, secara signifikan diperkirakan kurang dari 1%.

     

    Penyakit jantung rematik

    Penyakit ini berupa demam rematik akut dengan katup jantung yang menetap. Katup jantung adalah daerah yang paling sering terkena dan dapat menyebabkan terjadinya kebocoran katup ataupun stenosis/penyempitan. Pencegahan kekambuhan jangka panjang dengan injeksi benzatin penicillin dapat mengurangi kejadian serangan demam rematik akut lanjutan. Selain itu juga dapat meminimalisir kerusakan jantung yang parah pada orang dengan penyakit jantung rematik.

     

    Glomerulonefritis pasca-streptokokus (peradangan ginjal)

    Kondisi ini biasanya terjadi 1-3 minggu setelah radang tenggorokan. Glomerulonefritis pasca streptokokus yang terjadi akibat infeksi kulit radang tenggorokan belum bisa dicegah dengan antibiotik. Pasien seringkali mengalami kencing berdarah (hematuria), edema, dan hipertensi.

     

    Mencegah Radang Tenggorokan

    Tindakan pencegahan berikut dapat membantu Anda mengurangi kemungkinan kondisi radang tenggorokan yang semakin parah;

    • Mencuci tangan secara teratur: Mencuci tangan adalah cara paling efektif untuk mencegah semua infeksi. Oleh kareana itu, penting untuk membersihkan tangan secara teratur menggunakan sabun dan air mengalir selama sekitar 20 detik. Anda juga harus mengajarkan kepada anak-anak Anda cara mencuci tangan dengan sabun dan air secara tepat. Jika memungkinkan, ajari mereka cara menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol saat sabun dan air tidak tersedia.
    • Selalu tutup mulut Anda: Tunjukkan kepada anak-anak Anda cara menutup mulut mereka menggunakan tisu atau siku saat bersin dan batuk.
    • Hindari berbagi barang-barang pribadi: Cangkir minum dan peralatan makan tidak boleh digunakan bersama. Anda juga harus membersihkan piring dengan air panas dan sabun atau memasukkannya ke dalam mesin pencuci piring.

    Jika infeksi radang terus terjadi dalam keluarga, Anda dapat memeriksa untuk menentukan apakah memang ada anggota keluarga yang berperan sebagai pembawa bakteri radang. Seorang pembawa memiliki bakteri radang di dalam paru-paru mereka, tetapi mereka tidak terpengaruh. Ada kemungkinan bahwa mengobati mereka akan mencegah siapa pun agar tidak tertular radang tenggorokan.

    Penyakit ini cenderung menyebar di antara pembawa. Meskipun kecil kemungkinan untuk orang lain terinfeksi, pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri masih diperdebatkan. Jika pembawa sering melakukan kontak dekat dengan seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, antibiotik bisa menjadi pilihan yang tepat. Selain itu, perlu dipikirkan juga apakah mereka memiliki infeksi berulang.

     

    Radang Tenggorokan pada Usia Dewasa

    Radang tenggorokan pada anak-anak lebih mudah berkembang, tidak seperti orang dewasa. Orang tua dari anak di bawah umur usia sekolah berisiko tinggi tertular bakteri. Selain itu, juga orang dewasa yang menghabiskan banyak waktu dengan anak-anak mungkin lebih rentan terhadap radang tenggorokan.

     

    Radang Tenggorokan dan Sakit Tenggorokan

    Virus adalah pemicu yang mendasari sakit tenggorokan, sedangkan radang tenggorokan disebabkan oleh bakteri streptococcus tipe A. Infeksi bakteri tersebut tidak selalu menyebabkan sakit tenggorokan.

    Sakit tenggorokan juga dapat disebabkan oleh penyakit lain seperti;

    Sakit tenggorokan yang terjadi karena masalah medis lain biasanya hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari, bisa dengan atau tanpa obat.

     

    Radang Tenggorokan pada Balita

    Terkadang dokter menemukan diagnosis radang tenggorokan pada balita. Anak-anak memang lebih rentan terhadap radang tenggorokan daripada orang dewasa, tetapi hal ini sangat jarang terjadi pada balita di bawah usia tiga tahun. Anak-anak dengan usia 5 hingga 15 tahun lebih mudah terkena radang tenggorokan.

    Karena penyakit ini mudah menular, radang tenggorokan menyebar dengan cepat di tempat-tempat di mana anak di bawah umur berkumpul. Bisa di pusat penitipan anak dan sekolah.

     

    Radang tenggorokan dan kehamilan

    Streptococcus tipe A, yang menyebabkan radang tenggorokan, berbeda dengan streptococcus tipe B, yang ada di rektum atau vagina. Meskipun streptococcus tipe B dapat disalurkan dari ibu ke bayi selama kelahiran, kondisi ini tidak terkait dengan bakteri penyebab radang tenggorokan.

    Jika Anda merasa mengalami radang tenggorokan saat hamil, konsultasikan dengan dokter sesegera mungkin untuk mencari tahu perihal pilihan pengobatan. Dokter bisa memberi Anda antibiotik dan memantau pengobatan dengan cermat.

     

    Radang Tenggorokan vs Flu

    Sebagian besar flu terjadi karena virus, sedangkan infeksi bakteri menyebabkan radang tenggorokan. Flu biasa ditandai dengan batuk, pilek, atau suara serak. Gejala tersebut, terutama batuk, jarang terjadi pada seseorang dengan radang tenggorokan.

    Jika Anda mengalami sakit tenggorokan karena flu, rasa sakitnya akan berkembang perlahan dan mereda setelah beberapa hari. Nyeri radang tenggorokan bisa menyerang kapan saja. Kondisi ini lebih serius dan dapat berlangsung selama beberapa hari.

    Demam termasuk gejala yang baik dari radang tenggorokan. Jika suhu tubuh Anda lebih dari 38,5°C, ada kemungkinan kondisi tersebut merupakan infeksi bakteri. Flu dapat menyebabkan demam ringan dan suhu tubuh tidak melebihi 38°C.

    Dalam kebanyakan kasus, flu bisa hilang dengan sendirinya dan tidak memerlukan perhatian medis. Dokter sering meresepkan antibiotik untuk menyembuhkan radang tenggorokan dan mencegah komplikasi seperti demam rematik.

     

    Infeksi Mononukleosis vs Radang Tenggorokan

    Virus Epstein-Barr adalah penyebab utama mononukleosis menular. Penyakit ini dikenal sebagai mono atau penyakit berciuman. Yang paling sering terkena dampak adalah para remaja dan anak muda. 

    Gejala mono mirip dengan radang tenggorokan. Tanda-tandanya berupa sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan demam. Namun, tidak seperti radang tenggorokan yang terjadi karena infeksi bakteri, mono disebabkan oleh virus. Oleh karena itu, antibiotik tidak digunakan untuk mengobatinya. Dokter akan menjalankan beberapa tes untuk mengetahui apakah sakit tenggorokan diakibatkan oleh mono.

     

    Radang Tenggorokan dan Radang Amandel (Tonsilitis)

    Anda mungkin pernah melihat kata-kata radang tenggorokan dan tonsilitis yang terus digunakan secara bergantian; Namun, hal ini tidak benar. Tonsilitis adalah suatu kondisi yang mungkin terjadi tanpa radang tenggorokan. Tonsilitis dapat disebabkan oleh bakteri yang sama penyebab radang tenggorokan, yaitu streptococcus tipe A. Tetapi terkadang juga bisa disebabkan oleh virus dan bakteri lain.

    Sebagian besar gejala tonsilitis dan radang tenggorokan memang serupa. Oleh sebab itu, radang tenggorokan dapat dianggap sebagai bentuk tonsilitis. Orang dengan tonsilitis, di sisi lain, akan mengalami gejala tambahan yang berbeda seperti;

    • Pembengkakan dan kemerahan pada amandel
    • Gangguan perut
    • Leher kaku
    • Perubahan warna menjadi kekuningan atau putih pada amandel

     

    Pemulihan dari Radang Tenggorokan

    Masa pemulihan radang tenggorokan relatif singkat karena gejala akan membaik dengan segera setelah Anda mulai meminum obat. Jika gejala radang tenggorokan tidak juga membaik dalam waktu 48 jam setelah mengonsumsi antibiotik, segera hubungi dokter Anda untuk mencegah komplikasi. Untuk melawan infeksi, dokter harus meresepkan kelas antibiotik yang berbeda. Apabila radang tenggorokan tidak diobati, maka dapat menyebabkan komplikasi parah, termasuk hal-hal berikut;

    • Peradangan ginjal (glomerulonefritis pasca-streptokokus)
    • Psoriasis gutata, gangguan yang menyebabkan bintik-bintik kecil berwarna merah seperti tetesan air mata berkembang di dalam tubuh.
    • Infeksi di telinga
    • Mastoiditis, suatu kondisi di mana tulang mastoid di dalam tengkorak terinfeksi.
    • Abses peritonsil, infeksi berisi nanah yang terjadi di belakang amandel
    • Demam rematik, suatu kondisi peradangan yang memengaruhi jantung, sendi, serta kulit.
    • Demam scarlet, terjadi ketika racun hasil infeksi radang memicu ruam berwarna merah tumbuh di berbagai bagian tubuh
    • Sinusitis

     

    Diagnosis Banding

    • Penyebab Infeksi
    • Virus pernapasan (parainfluenza, rhinovirus, coxsackievirus, adenovirus, dll.)
    • Arcanobaceterium haemolyticum
    • Spesies mycoplasma
    • Spesies klamidia
    • Corynebacterium diphtheria
    • Infeksi HIV akut
    • Neisseria gonorrhoeae
    • Treponema pallidum
    • Virus Epstein-Barr
    • Fusobacterium necrophorum

    Penyebab Tidak Menular

    • Alergi
    • Penyakit refluks gastroesofagus (GERD)
    • Paparan asap rokok
    • Trauma
    • Gangguan autoimun (Penyakit Behcet, Kawasaki, dll.)
    • Benda asing

     

    Komplikasi

    Tonsillopharyngeal cellulitis atau abses, otitis media, sinusitis, necrotizing fasciitis atau infeksi kulit, bakteremia, meningitis, abses otak, dan tromboflebitis/peradangan pembuluh darah vena jugularis adalah konsekuensi dari faringitis GAS.

    Demam rematik akut, sindrom Reiter (peradangan sendi) pasca-streptokokus, demam berdarah, sindrom syok toksik streptokokus, glomerulonephritis/peradangan ginjal akut, dan penyakit neuropsikiatri autoimun masa kanak-kanak yang berhubungan dengan bakteri streptokokus tipe A, semuanya merupakan konsekuensi non-nanah dari faringitis GAS.

     

    Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

    2-Strep-Throat-4e46eb2c-fc0b-4bf0-8d37-bd0d62262ba5.jpg

    Segera hubungi dokter jika Anda atau anak Anda menunjukkan salah satu dari tanda-tanda dan gejala berikut;

    • Sakit tenggorokan yang diikuti oleh kelenjar getah bening yang bengkak dan lunak
    • Sakit tenggorokan yang bertahan selama lebih dari 48 jam
    • Demam dan menggigil
    • Ruam yang berhubungan dengan sakit tenggorokan
    • Kesulitan bernapas dan menelan
    • Tidak ada perubahan setelah meminum beberapa antibiotik selama 48 jam setelah diagnosis radang tenggorokan

     

    Kesimpulan

    Radang tenggorokan adalah infeksi umum yang disebabkan oleh bakteri streptococcus. Sekitar 15% hingga 30% kasus ditemukan pada anak-anak, sementara 5% hingga 10% pada orang dewasa. Radang tenggorokan juga dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui tetesan air liur atau debit hidung ketika seseorang bersin atau batuk.

    Meskipun streptococcus adalah penyebab utama radang tenggorokan, faktor-faktor tertentu dapat membuat seseorang rentan terhadap gangguan tersebut. Oleh karena itu, dengan memahami mereka, Anda dapat mengurangi kemungkinan infeksi.

    Sebagian besar kasus faringitis sembuh tanpa pengobatan; Namun, ada sekitar 60% kasus yang ditangani dengan antibiotik untuk mencegah komplikasi langka (demam rematik akut, penyakit jantung rematik, glomerulonephritis/peradangan ginjal pasca-streptokokus), mempersingkat durasi penyakit, mencegah penyebaran infeksi melalui kontak dekat, dan mengatasi permintaan pasien.

    Tim interprofesional yang mencakup penyedia perawatan primer, dokter gawat darurat, dokter spesialis THT (otolaryngologist), praktisi perawat, konsultan penyakit menular, dan internis mengoptimalkan diagnosis dan manajemen GAS. Tujuan terapi GAS adalah untuk mengurangi masa dan intensitas gejala pasien, serta untuk menghindari konsekuensi langsung maupun tidak langsung, dan mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain.

    Penisilin atau amoksisilin adalah pilihan antibiotik untuk mengobati radang tenggorokan yang sudah terkonfirmasi. Klindamisin, klaritromisin, atau azitromisin dapat digunakan untuk orang yang alergi terhadap penisilin.